Fatimah Az-zahra Mengenal Sosok Putri Rosulullah

 fatimah az-zahra
Beliau merupakan putri nabi Muhamad SAW dari pernikahan dengan Siti Khodijah, dan istri dari Ali bin Abi Talib, sekaligus ibu dari Hasan dan Husein. Fatimah Az-zahra sangat terkenal di dunia islam, karena hidup paling dekat dan paling lama bersama Nabi SAW yang sangat menyayanginya. Dari Fatimah Az-zahra keturunan Nabi SAW berkembang yang tersebar di hampir semua negeri islam. Di dunia syiah dia memperoleh tempat tersendiri, yaitu menjadi tempat sasaran pujaan, dan anak keturunannya bersama Ali di klaim sebagai ahlul bait pewaris kepemimpinan Nabi SAW

Fatimah Az-zahra dilahirkan di Mekah pada tanggal 20 Jumadilakhir, 18 tahun sebelum nabi SAW hijrah (tahun ke-5 dari kerasulan). Beliau adalah putri bungsu Nabi SAW setelah (berturut-turut) Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulsum. Saudara laki-lakinya yang tertua, Qasim dan Abdullah, meninggal dunia pada usia muda

Kehidupan Fatimah Az-zahra dapat dibagi kedalam dua periode, masa kanak-kanak di Mekah masa remaja serta dewasa di Madinah. Pada masa Kanak-kanak di Mekah, keluarganya hidup dalam keadaan yang menyedihkan, banyak tekanan dan penyiksaan, karena  pada masa itulah babak baru perjuangan Rasulullah SAW. Pada masa remaja dan dewasa di Madinah, fatimah tinggal dipusat  yang paling berpengaruh. Fatimah telah memperkaya sejarah wanita pada masa itu

Setahun setelah hijah, Fatimah Az-zahra dinikahkan dengan Ali bin Abi Talib, banyak orang yang ingin mengawininya, diantaranya tokoh-tokoh sastra, orang-orang terpelajar, pahlawan-pahlawan perang dan orang-orang kaya. hal ini adalah wajar karena Fatimah Az-zahra adalah wanita yang dihormati, ia putri Rasulullah SAW. Dia pernah hendak dilamar oleh Abu Bakar dan Umar, keduanya sahabat Nabi SAW, namun ditolak secara halus oleh Nabi SAW, ALi sebenarnya tidak berani melamar Fatimah Az-zahra karena kemiskinannya, tetapi Nabi SAW mendorongnya dengan memberi bantuan sekedarnya untuk persiapan rumah tangga mereka. Mas kawinnya sebesar 500 dirham (± 10 gram emas), sebagian diperoleh dengan menjual baju besinya. Nabi SAW memilih Ali sebagai suami Fatimah Az-zahra kerena ia anggota keluarga yang arif dan terpelajar, disamping orang pertama yang memeluk islam

Dari perkawinan Fatimah dengan Ali lahirlah Hasan dan Husen. keduanya terkenal dengan tokoh syiah yang mati terbunuh di Karbala. Disamping keduanya juga lahir anak ketiga, Muhasin, serta dua anak perempuan, Ummi Kulsum dan Zainab

Kehidupan rumah tangga Fatimah sangatlah sederhana, bahkan sering juga kekurangan, sehingga beberapa kali harus menggadaikan barang-barang keperluan rumah tangga mereka untuk membeli makanan, sampai-sampai kerudung Fatimah pernah digaidaikan kepada Yahudi Madinah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Namun demikian, mereka tetap bahagia, lestari sebagai suami istri sampai akhir hayat

Fatimah adalah putri kesayangan Rasulullah SAW, sekali waktu nabi SAW pernah mengatakan kepada Ali, "Fatimahadalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira, maka ia telah membahagiakanku". ini dikatakan oleh Rasulullah SAW sehubungan dengan keinginan seorang tokoh kuraisy untuk menikahkan anak perempuannya kepada Ali. Nabi SAW mengatakan, "Cerikan dulu Fatimah jika Ali niat menikahinya". Ini merupakan bukti kuat akan kecintaan Rasulullah SAW kepada putri bungsunya ini

Memang nabi SAW sangat sayang kepada Fatimah. Sewaktu Nabi SAW sakit keras menjelang wafatnya, Fatimah tiada henti menangis Nabi SAW memanggilnya dan berbisik kepadanya, tangisnya makin bertambah, lalu Nabi SAW berbisik lagi, dan dia pun tersenyum. kemudian hal tersebut ditanyakan orang kepada Fatimah. Dia menjawab bahwa dia menangis karena ayahnya memberitahukan kepadanya bahwa tak lama lagi ayahnya akan meninggal, tetapi dia tersenyum karena, seperti kata ayahnya, dialah yang pertama yang akan menjumpainya di akhirat nanti

Fatimah adalah seorang wanita yang agung, seorang ahli hukum islam, darinya banyak diriwayatkan hadis Nabi SAW. Dia adalah tokoh wanita dalam bidang kemasyarakatan. orangnya sangat sabar dan bersahaja, akhalaknya sangat mulia

Tak lama setelah kematian Rasulullah SAW, Fatimah jtuh sakit. Merasa ajal sudah dekat, dia membersihkan diri, memakai pakaian yang terbaik, memakai wewangian dibantu oleh iparnya, Asma bin Abi Talib. Dia meninggal dengan satu pesan bahwa hanya Ali, suaminya, yang boleh menyentuh tubuhnya.

0 Response to "Fatimah Az-zahra Mengenal Sosok Putri Rosulullah"

Post a Comment