Para ahli sejarah telah sepakat bahwa awal mula munculnya ilmu kalam itu di sebabkan karena adanya faktor politik, bermula dari terbunuhnya khalifah Usman bin Affan dan kemudian digantikan oleh khalifah Ali bin Abi Thalib. Peristiwa menyedihkan ini (terbunuhnya Usman bin Affan) dalam sejarah islam sering dinamakan al-fitnat al-qubra (Fitnah Besar). Untuk sahabat yang ingin mengetahui lebih jelas mengenai al-fitnat al-qubra insya allah akan di bahas dalam postingan terpisah di blog ini. Peristiwa tersebut merupakan pangkal tumbuhnya berbagai masalah pada masyarakat islam saat itu, khususnya masalah politik, sosial dan pemahaan keagamaan. Maka ilmu kalam tumbuh dengan bertoalak dari pristiwa fitnah besar itu.
Di masa khalifah Abu Bakar as Shidiq dan Umar bin Khattab masalah keagamaan masih relative kecil termasuk masalah aqidah. namun setelah roda kepemimpinan di pegang oleh Usman bin Affan fitnah pun timbul. Bermula dari seorang yahudi asal Yaman yang menyulutkan pergolakan di masa kekhalifahan Usman bin Affan, bernama Abdullah bin Saba’. Namun kemelut malah terjadi dengan serius dikalangan umat muslim setelah terbunuhnya khalifah Usman bin Affan. Perselisihan di kalangan Umat islam terus berlanjut di masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib dengan terjadinya berbagai perang saudara. Pertama, perang Ali dengan Zubair, Thalhah dan Aisyah yang dikenal dengan perang jamal. Kedua, perang antara Ali dan Muawiyah yang dikenal dengan perang Shiffin. Pertempuran dengan Zubair dan kawan-kawan dimenangkan oleh Ali, sedangkan dengan Muawiyah berakhir dengan tahkim ( Arbritrase ).
Peperangan tersebut memengaruhi perkembangan tauhid, serta tumbuh kembangnya aliran-aliran teologi dalam islam. Dizaman Bani Umayah yang menjadi permasalahan dalam perdebatan adalah masalah aqidah, sehingga di zaman ini munculah berbagai aliran teologi murji’ah, qadariah, jabariyah dan mu’tazilah.
Kemudian dizaman Bani Abbas umat islam banyak mempelajari filsafat yunani dan sains. Ketauhid menjadi permasalahan yang cukup berat, umat muslim pada saat itu belum bisa memecahkan argumentasi filosofis orang lain, sehingga bangkitlah mu’tazilah mempertahankan ketauhidan dengan argumentasi-argumentasi filosofis. Namun sikap mu’tazilah yang terlalu menggunakan akal dan melahirkan pendapat-pendapat kontroversial menyebabkan kaum tradisional tidak menyukainya. sehingga lahirlah aliran ahli sunah wal jama’ah dengan tokoh besarnya Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi.
Maka dari itu munculnya aliran-aliran ilmu kalam karena adanya faktor internal dan eksternal. faktor internal diantaranya : adanya pemahaman dalam islam yang berbeda, pemahaman ayat al-quran yang berbeda, pemahaman tentang hadis yang berbeda, adanya kepentingan kelompok atau golongan, terlalu mengedepankan akal, dan adanya kepentingan politik. sedangkan faktor eksternal diantaranya : akibat adanya pengaruh dari luar islam dan akibat terjemahan filssafat yunani.
Demikianlah sejarah munculnya ilmu kalam, semoga bermanfaat bagi sahabat pembaca sekalian. di postingan berikutnya akan lebih mendalami tentang aliran-aliran ilmu kalam. adapun pembahasan berikutnya adalah alirah khawarij
salam semangat sahabat...
0 Response to "Sejarah Munculnya Ilmu Kalam"
Post a Comment